NewsJabar.com- Krisis paruh baya atau Midlife crisis adalah kondisi yang dialami seseorang saat memasuki usia paruh baya yang dapat berdampak positif pada kehidupan individu, jika dikelola dengan baik.
Sayangnya, krisis paruh baya ini seringkali membuat seseorang yang mengalaminya merasa cemas, stres, bahkan depresi dalam proses penuaan, seperti yang dijelaskan di Psychologytoday.com.
Hingga saat ini, krisis paruh baya atau midlife crisis tidak dapat didiagnosis sebagai gangguan psikologis dan sulit untuk mengidentifikasi gejala dan akar penyebab masalahnya. Namun, dengan begitu banyak orang yang merasakan hal ini, setidaknya dapat dikatakan bahwa krisis paruh baya adalah fenomena sosial yang nyata.
Seperti Apakah Kondisi Midlife Crisis?
Keadaan ini seringkali dikaitkan dengan kecenderungan untuk mengutamakan kesenangan dan melupakan tanggung jawab atau rencana keuangan jangka panjang yang sudah dibangun sejak usia muda. Untuk alasan ini, masalah yang sering diilustrasikan oleh krisis paruh baya adalah membeli mobil sport atau barang mewah lainnya untuk merasa muda kembali atau untuk bersaing dengan orang dewasa tua yang kaya raya.
Sementara krisis paruh baya dapat disebabkan oleh sejumlah faktor, hal-hal seperti perubahan besar dalam hidup, kecemasan untuk membandingkan diri Anda dengan orang lain di usia paruh baya, dan faktor biologis yang disebabkan oleh Penuaan adalah tiga faktor yang umumnya terkait dengan kondisi ini. Jika ini terjadi pada Anda di masa depan, ingatlah bahwa Anda selalu dapat bekerja untuk mengubah banyak hal tanpa bangkrut. Faktor utama dibalik situasi ini bisa bermacam-macam, namun tidak ada salahnya jika kita mulai mempersiapkan krisis paruh baya dan mencegahnya berubah menjadi krisis keuangan di masa depan.
Bagaimana Cara Agar Midlife Crisis Tidak Jadi Financial Crisis?
Anda mungkin memiliki tabungan yang cukup untuk masa depan, dan ada banyak aktivitas yang dapat Anda lakukan tanpa bangkrut. Misalnya, dengan pergi berlibur dari waktu ke waktu, Anda dapat melupakan kekhawatiran Anda dan bahkan meningkatkan kepercayaan diri Anda dengan berbagi cerita menarik tentang perjalanan Anda dengan orang lain. Nyatanya, pergi ke gym untuk mendapatkan tubuh yang selalu Anda impikan jauh lebih hemat, dan dapat membantu mengurangi kecemasan serta meningkatkan kepercayaan diri. Tidak ada salahnya mencoba melakukan hal-hal tersebut agar krisis paruh baya tidak berujung pada masalah baru, seperti pengeluaran impulsif dan runtuhnya impian masa depan karena melupakan rencana jangka panjang.
Fleksibilitas dalam perencanaan keuangan memang diperlukan, dan itu tidak masalah asalkan Anda bisa mengendalikan pengeluaran Anda dan tidak menyimpang terlalu jauh dari rencana anggaran yang Anda miliki. Pengeluaran di luar kebutuhan hidup atau kebutuhan dasar harus dilakukan tanpa mengosongkan rekening Anda dan menginvestasikan aset Anda.
Jika usia Anda masih terbilang muda, coba mulai hitung hal-hal di luar kebutuhan utama Anda, seperti liburan atau hobi, ke dalam rencana keuangan jangka panjang Anda.
Bagaimana mempersiapkan sejak dini?
Jadi jika Anda masih berusia 18-30 tahun, Anda mungkin juga mengalami seperempat dari krisis hidup Anda. Hampir seperti krisis paruh baya, fenomena sosial ini ditandai dengan membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain. Bedanya, kecemasan yang dialami pada tahap ini lebih condong ke arah dan tujuan hidup, serta dapat menyebabkan stagnasi dalam perkembangan pribadi dan keengganan merencanakan masa depan.
Meski tidak berhubungan langsung, tahapan-tahapan tersebut bisa sangat menentukan keberhasilan Anda dalam menghadapi krisis paruh baya. Jika di usia ini Anda sudah kewalahan dengan standar hidup dan keuangan orang lain sebagai acuan, rencana keuangan tidak akan tersusun. Namun, jika Anda memiliki rencana yang matang sebelum krisis paruh baya terjadi, Anda akan mengatasi krisis paruh baya dengan rencana keuangan yang sehat. Oleh karena itu, penting untuk merencanakan sesegera mungkin agar Anda dapat mengatasi dua “krisis” kehidupan ini.
Jika Anda masih terbilang muda, cobalah untuk mulai memasukkan hal-hal di luar kebutuhan utama Anda, seperti liburan atau hobi, ke dalam rencana keuangan jangka panjang Anda. Lebih mencintai diri sendiri dengan menemukan cara untuk tetap aktif dan bersosialisasi, mempertahankan gaya hidup yang baik, dan menikmati masa muda Anda. Ketika kita lebih berhati-hati dan disiplin dalam mengelola keuangan kita di usia muda, terutama saat kita memasuki kuartal pertama kehidupan kita, kita mengurangi risiko krisis keuangan di masa tua.
Namun, Apakah Ada Cara Lain Agar Kondisi Finansial di Masa Midlife Dapat Lebih Terjamin?
Agar kondisi keuangan di usia emas dapat lebih terjamin, kita bisa memanfaatkan produk MiFuture Income Protector dari Manulife Indonesia sejak dini, dimana produk ini akan memberikan penghasilan di hari tua hingga 800% dari seluruh total Dana Mapan. Produk ini juga memiliki manfaat perlindungan risiko kematian dan kecelakaan hingga 100% dari Dana Mapan.
Jadi, periode midlife kita pun bisa lebih terjamin dengan memanfaatkan produk tersebut dan hidup kita bisa jadi lebih tenang nantinya!