NewsJabar.com – Investasi pribadi di pasar keuangan kini menjadi cara hidup yang produktif bagi anak muda atau pemula.
Pendapat lama bahwa hanya kelompok usia yang lebih dewasa saja yang boleh berinvestasi sudah tidak relevan lagi. Hal ini tercermin dari demografi investor di Indonesia yang semakin didominasi oleh generasi muda milenial.
Berdasarkan informasi dari Pusat Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor atau SID (single investor identity) di pasar modal domestik tercatat sebanyak 3,87 juta investor hingga akhir tahun 2020. Nilai tersebut meningkat sebesar 56% dibandingkan akhir tahun 2019. Hampir setengah dari investor tersebut berusia di bawah 30 tahun, sedangkan usia 31-40 tahun merupakan 25% dari total jumlah investor domestik pada tahun 2020. Dengan kata lain: 70% investor pasar modal Indonesia masih berusia muda.
Jika Anda sudah memutuskan untuk berinvestasi di pasar modal, coba ikuti panduan berinvestasi di pasar keuangan berikut ini:
Panduan untuk berinvestasi
1.Memahami konsep dan resiko investasi
Asuransi pada dasarnya adalah mekanisme manajemen risiko keuangan yang paling sederhana. Apa pun yang membahayakan situasi keuangan seseorang harus diasuransikan. Meski tidak semuanya dapat diasuransikan, setidaknya ada dua jenis asuransi yang sangat penting; yaitu asuransi jiwa dan asuransi kesehatan.
Kedua jenis perlindungan ini seringkali diabaikan pada kalangan muda karena dianggap tidak terlalu besar risiko sakit dan kematiannya. Bagi orang lanjut usia yang sudah menikah, perlindungan hidup dan kesehatan terkadang dianggap penting. Tentu anggapan ini salah, karena tidak ada yang bisa memprediksi risiko sakit atau kematian.
2.Tujuan keuangan yang jelas
Langkah selanjutnya ketika Anda ingin memulai investasi adalah mencatat tujuan finansial yang ingin Anda capai dengan investasi tersebut. Tujuan keuangan secara sederhana diartikan sebagai keadaan yang ingin dicapai seseorang sehubungan dengan tujuan tertentu dari aset keuangan dalam jangka waktu tertentu. Jika Anda memiliki tujuan finansial, Anda dapat berinvestasi lebih terarah karena Anda memiliki tujuan dan strategi yang jelas.
Anda juga dapat membagi tujuan keuangan menjadi tujuan waktu. Pertama, tujuan keuangan jangka pendek adalah tujuan keuangan yang ingin Anda capai dalam waktu kurang dari 3 tahun.
3.Tentukan sarana investasi
Setelah Anda mengklasifikasikan tujuan keuangan berdasarkan kerangka waktu untuk mencapainya, Anda dapat mulai memilih sarana investasi yang tepat berdasarkan cakrawala waktu dan profil risiko tujuan keuangan Anda.
Cakrawala waktu sangat penting karena mempengaruhi penilaian risiko sarana investasi dan efektivitasnya dalam mencapai target dana yang telah ditentukan.
Misalnya, jika tujuan keuangan Anda adalah menyiapkan dana pernikahan sebesar Rp 100 juta dalam waktu tiga tahun, maka pilihan investasi yang tepat adalah sarana berisiko rendah hingga menengah seperti reksa dana pasar uang dan reksa dana obligasi. Ekuitas tidak direkomendasikan untuk tujuan keuangan 3 tahun karena risiko fluktuasi harganya terlalu besar dalam jangka pendek.
4.Buka akun investasi
Setelah tujuan keuangan dari rencana tersebut ditentukan dengan jelas dan kendaraan investasi dipilih, sekarang saatnya untuk mengimplementasikan rencana tersebut. Untuk berinvestasi di pasar modal, Anda memerlukan akun investasi. Membuka rekening investasi tidaklah sulit. Anda bisa melakukannya melalui lembaga keuangan yang tepat, seperti perusahaan investasi jika ingin berinvestasi saham, atau perusahaan investasi jika ingin berinvestasi reksa dana online, dll.
5.Berinvestasi dengan disiplin
Dalam berinvestasi, Anda harus memiliki strategi yang tepat. Strategi tersebut membantu Anda mengoptimalkan modal yang tersedia sehingga Anda dapat mencapai tujuan investasi yang sejalan dengan tujuan keuangan Anda. Misalnya, jika Anda ingin berinvestasi di reksa dana, pilihlah strategi dollar cost averaging (DCA) atau investasi rutin bulanan karena Anda tidak memiliki waktu yang tepat untuk mengikuti pergerakan pasar saham setiap hari.
Dalam investasi saham juga terdapat strategi investasi nilai dan strategi lainnya yang dapat dipilih berdasarkan kenyamanan dan tujuan keuangannya. Nah, kapan?