Newsjabar.com – Investasi saham syariah adalah salah satu bentuk penanaman modal yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam.
Investasi ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan yang perlu diketahui oleh calon investor.
Berikut adalah beberapa di antaranya:
Kelebihan investasi saham syariah
- Investasi saham syariah memiliki return yang tinggi, karena saham-saham syariah termasuk dalam indeks LQ45 yang merupakan indeks pasar pada saham yang teruji dan tercatat pada bursa efek .
- Investasi saham syariah sudah teruji diterbitkan oleh perusahaan halal, yang telah diseleksi oleh Dewan Pengawas Syariah dan lembaga lainnya yang menetapkan kriteria dan persyaratan untuk saham syariah.
- Investasi saham syariah memiliki saham blue chip, yaitu saham yang terpopuler dan ternama di bidang industri, yang biasanya memberikan dividen yang stabil dan konsisten.
Kekurangan investasi saham syariah
- Investasi saham syariah memiliki risiko capital loss, yaitu kerugian akibat penurunan harga saham di pasar.
- Investasi saham syariah memiliki risiko likuiditas, yaitu kesulitan menjual saham di pasar karena kurangnya minat pembeli atau kurangnya promosi.
- Investasi saham syariah memiliki risiko kehilangan modal, jika perusahaan yang menerbitkan saham mengalami kerugian atau bangkrut.
- Investasi saham syariah memiliki ketidakpastian keuntungan, karena bergantung pada kinerja perusahaan dan kondisi pasar.
Strategi Investasi Saham Jangka Panjang untuk Pemula
Investasi saham adalah salah satu cara untuk menumbuhkan kekayaan dalam jangka panjang.
Namun, investasi saham tidak bisa dilakukan secara sembarangan, melainkan memerlukan strategi yang tepat agar bisa mendapatkan hasil yang optimal.
Berikut ini adalah beberapa strategi investasi saham jangka panjang untuk pemula:
- Menabung saham
Strategi ini berarti menginvestasikan sejumlah uang secara rutin pada saham-saham tertentu dalam jangka waktu panjang. Tujuannya adalah untuk memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham dan dividen yang dibagikan oleh perusahaan.
Untuk menabung saham, kamu perlu memilih saham dengan fundamental baik, yaitu saham perusahaan yang memiliki kinerja keuangan yang stabil dan prospek pertumbuhan yang bagus.
- Value investing
Strategi ini berarti mencari saham-saham yang dianggap undervalued atau dihargai di bawah nilai sebenarnya oleh pasar.
Tujuannya adalah untuk membeli saham dengan harga murah dan menjualnya dengan harga tinggi ketika pasar menyadari nilai sebenarnya dari saham tersebut.
Untuk value investing, kamu perlu menganalisis laporan keuangan perusahaan, rasio-rasio keuangan seperti price to earnings ratio (PER), price to book value (PBV), return on equity (ROE), dan lain-lain.
- Growth investing
Strategi ini berarti mencari saham-saham yang memiliki potensi pertumbuhan jangka panjang yang tinggi. Tujuannya adalah untuk memanfaatkan kenaikan harga saham seiring dengan pertumbuhan pendapatan dan laba perusahaan.
Untuk growth investing, kamu perlu memilih saham perusahaan yang bergerak di sektor-sektor yang sedang berkembang, seperti teknologi, kesehatan, konsumsi, dan lain-lain.
- Trading saham
Strategi ini berarti membeli dan menjual saham dalam jangka waktu pendek, bisa harian, mingguan, atau bulanan. Tujuannya adalah untuk mendapatkan keuntungan dari fluktuasi harga saham yang terjadi karena faktor-faktor teknikal atau sentimen pasar.
Untuk trading saham, kamu perlu mempelajari analisis teknikal, yaitu metode untuk memprediksi arah pergerakan harga saham berdasarkan pola-pola grafik, indikator, dan osilator.
Itulah beberapa strategi investasi saham jangka panjang untuk pemula yang bisa kamu coba.
Tentu saja, setiap strategi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga kamu perlu menyesuaikannya dengan profil risiko, tujuan investasi, dan modal yang kamu miliki.